Sunday, August 26, 2012

ZAFAF

Pembahasan mengenai malam awal pernikahan oleh Ust. Moh. Fauzil Adhim (@kupinang) pada 21 Agustus. Semoga bermanfaat.

InsyaAllah saya akan berbincang tentang nikah, terutama saya peruntukkan bagi yang mau melangsungkan akad nikah besok atau lusa.

Semoga Allah Ta’ala karuniakan taufiq, hidayah dan inayah-Nya kepada kita semua. Kepada Allah Ta’ala saya memohon petunjuk. Sesungguhnya nikah itu termasuk sunnah Rasul. Maka, tempuhlah jalan pernikahan untuk mengikuti sunnah. Jalani pernikahan untuk memuliakan sunnah dan menetapi sunnah. Maka perhatikan sunnah yang mengiringi pernikahan.

Di antara sunnah pada malam zafaf --mudahnya kita sebut malam pertama-- adalah suami membaca do'a dengan mengecup ubun-ubun istri. Hal ini berpijak pada hadist riwayat Abu Dawud. Pun diriwayatkan oleh Ibnu Majah. Maka ketika saatnya tiba, awalilah dengan bincang lembut. Sekiranya tersedia, segelas susu atau minuman lainnya untuk diminum berdua. Bersikaplah lembut agar salah tingkah itu reda.

Jika hatimu telah siap, letakkan tanganmu di atas kening isterimu yang baru saja engkau nikahi. Kecuplah dan ucapkan basmalah. Lalu bacalah do'a dengan sepenuh pinta kepada Allah 'Azza wa Jalla. Semoga pernikahanmu penuh barakah. Bacalah dan panjatkan do'a: "اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهَا وَخَيْرِ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ ، وَأَعُوْذَ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ" HR. Abu Dawud & Ibnu Majah, lafaz ini pada Abu Dawud. "Allahumma inni as aluka khairaha wa khaira ma jabaltaha alaihi wa a’udzubika min syarriha wa min syarri ma jabaltaha alaihi" yang artinya, "Ya Allah, aku memohon kebaikannya & kebaikan tabiatnya yang ia bawa. Dan aku berlindung dari kejelekannya & kejelekan tabiat yang ia bawa."

Disunnahkan bagi kedua mempelai yang baru menikah untuk melaksanakan shalat sunnah 2 raka'at pada malam zafaf. Semoga Allah limpahi barakah.

'Abdullah bin Mas'ud brkata kpd seseorang yg baru menikah, "فَإِذَا أَتَتْكَ فَأَمَرَهَا أَنْ تُصَلِّيَ وَرَاءَكَ رَكْعَتَيْنِ"
“Kalau istrimu datang menghampirimu, maka perintahkanlah dia shalat dua rakaat di belakangmu.” HR. Abu Bakr bin Abi Syaibah.

Berdasarkan atsar para sahabat, dari riwayat Abu Said, maula Abu Usaid, para sahabat radhiyallahu 'anhum mengajarkan shalat sunnah. Para sahabat mengajarkan, "إِذَا دَخَلَ عَلَيْكَ أَهْلُكَ فَصَلِّ رَكْعَتَيْنِ ، ثُمْ سَلِّ اللهَ مِنْ خَيْرِ مَا دَخَلَ عَلَيْكَ ، وَتَعَوُّذْ بِهِ مِنْ شَرِّهِ ، ثُمَّ شَأنُكَ وَشَأْنُ أَهْلِكَ"
Para sahabat radhiyallahu 'anhum mengajarkan, "Jika istrimu menghampirimu, maka shalatlah dua rakaat. Kemudian mintalah kepada Allah kebaikan apa yang datang kepadamu, dan mintalah perlindungan kepada Allah dari kejelekannya. Kemudian terserah kepadamu dan istrimu.” HR. Abu Bakr bin Abi Syaibah, sanadnya shahih sampai kepada Abu Sa’id.

Perlu kita pahami terkait ungkapan "jika isterimu datang...". Pada masa itu, seorang perempuan diantar ke rumah suami setelah akad. Hari ini di negeri kita, suami-isteri bahkan langsung bertemu beberapa menit sesudah akad nikah berlangsung. Tak menunggu lama.

Banyak ulama' yang menukil kitab khusus tentang Adabuz Zifaf. Jika pembahasan tentang hal tersebut menunjukkan waktu malam, lebih karena ketika itu suami-isteri baru bertemu pada malam hari. Tapi hari ini situasinya agak berbeda. Wallahu a'lam.

Maka jika engkau rasa waktu malam terlalu lama untuk dinanti, maka ketahuilah bahwa sunnah itu terkait dengan saat ketika engkau pertama berkesempatan dukhul, yakni masuknya engkau berdua di kamar dalam keadaan tertutup & tidak ada halangan untuk melakukan apa yang patut dilakukan oleh suami-isteri yang baru menikah. (Maaf, kalimatnya agak mbulet).

Setelah melaksanakan shalat sunnah 2 raka'at, berdo'alah dengan do'a: اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِي مِنْهُمْ، وَارْزُقْهُمْ مِنِّي، اَللَّهُمَّ اجْمَعْ بَيْنَنَا مَا جَمَعْتَ إِلَى خَيْرٍ، وَفَرِّقْ بَيْنَنَا إِذَا فَرَّقْتَ إِلَى خَيْرٍ" atau do'a lain.

Saya telah membahas tentang ini di buku Kado Pernikahan untuk Isteriku. Tetapi tentu saja terlalu tebal buat pengantin baru.

Bila engkau bermaksud melakukan hubungan suami-isteri, jangan lupa membaca do'a yang dituntunkan. "بِسْمِ اللهِ ، اَللَّهُمَّ جَنِبْنَا الشَّيْطَانَ ، وَجَنِبِ الشَّيْطاَنَ مَا رَزَقْتَنَا" Muttafaq 'Alaih.
"Bismillah. Allahumma janibnasy syaithaan wa janibisy syaithan ma razaqtana."
“Bismillah, ya Allah, jauhkan syaithan dari kami, dan jauhkan syaithan dari apa yang engkau anugerahkan kepada kami.”

Maaf, saya merasa harus menampilkan do'a berhubungan badan ini karena ternyata banyak ikhwah yang belum tahu sehingga penerbit @proumedia merasa perlu memajang kaligrafi yang berisi do'a ini. Begitu.

Jika suami sudah dukhul (masuk sekamar dengan isteri dalam keadaan kamar tertutup), sunnah bagi mereka untuk menyelenggarakan walimah. Tiga hari setelah dukhul lebih afdhal. Tapi di Indonesia, walimah biasa diselenggarakan tepat sesudah akad. Itu dulu, ya.... Semoga catatan ini dapat menjadi pengingat bagi kita, terutama yang akan menikah.

No comments:

Post a Comment