Wednesday, August 15, 2012

Fitnah

Sebagaimana Ramadhan ini menuju pada penghujung umurnya, demikian pula dengan bumi tempat kita berdiam sekarang akan menuju batas akhirnya. Sesungguhnya musibah terbesar umat ini adalah wafatnya Nabi SAW. Amat besar belas kasihnya kepada kita. Ia menunjuki kita jalan kepada-Nya.

Inilah masa ketika manusia mulai berselisih. Tetapi ketika itu, mereka --para shahabat radhiyallahu 'anhum-- masih dekat dengan petunjuk.

Hari ini kita hidup di masa yang amat jauh dari generasi terbaik. Banyak sunnah yang tak kita kenali, bercampur aduk dengan pendapat sendiri. Atas setiap perbedaan pendapat, kita enggan mencari jawab yang paling sesuai kehendak syari'at. Bahkan, tak lagi mampu bedakan antara perbedaan pendapat dengan penyimpangan pendapat. Padahal keduanya amat jauh beda. Yang pertama perlu kita hormati.

Inilah masa ketika kebodohan merajalela dan 'ilmu semakin memudar, kecuali hanya pada sedikit orang saja. Inilah masa ketika manusia amat mudah mengeluarkan fatwa, bahkan meski ia masih teramat jauh dari faqih. | Telah tibakah masa ini?

Inilah masa ketika 'ulama berlomba mendekat kepada umara', berbangga apabila bermahkotakan kegemerlapan. | Telah tibakah masa ini?

Inilah masa ketika fatwa mudah dikeluarkan demi mendukung hawa nafsu, ambisi dan syahwat. | Telah tibakah masa ini?

Inilah masa ketika umat Islam terbagi-bagi dan mereka terpecah menjadi beberapa kelompok dan golongan. | Telah tibakah masa ini?

Ketika itu manusia mengambil pendapat bukan berdasar kuatnya hujjah dan terangnya dalil, tapi lebih menyandarkan kepada siapa yang berkata.

Dalam persoalan penentuan 'Id misalnya, kita tak bertanya apa pijakan nash-nya, tetapi lebih kepada "ikut siapa".

Inilah yang agama kita menyebutnya sebagai fitnah. Kapankah itu terjadi? Mari kita dengarkan penuturan Ibnu Mas'ud ra.: Rasulullah SAW. bersabda, "Bagaimana dengan kalian jika kalian tertimpa suatu fitnah yang di tengah-tengah fitnah tersebut orang dewasa menjadi tua, anak kecil menjadi tumbuh besar, dan manusia menjadikannya sebagai sunnah? Jika ada sedikit saja dari fitnah itu yang ditinggalkan orang, maka akan dikatakan, "Sunnah telah ditinggalkan?" Mereka (para shahabat ra. yang mendengar penuturan Ibnu Mas'ud ra.) bertanya, "Kapankah itu terjadi?" Ibnu Mas'ud menjawab, "Ketika ulama' kalian telah pergi, para pembaca Al-Qur'an dari kalian BANYAK, tapi ulama kalian sedikit jumlahnya. Ketika pemimpin kalian cukup banyak, namun orang-orang yang jujur di antara kalian sedikit jumlahnya. Kehidupan dunia dicari dengan amalan akhirat dan ilmu dipelajari untuk selain kepentingan agama." HR. Ad-Darimi

Sekiranya kita hidup di masa itu --ataukah sekarang saatnya-- pembaca Al-Qur'an banyak, tetapi yang menjaga agama ini kurang. Maka ketika engkau mengingini anak-anakmu menjadi penghafal Al-Qur'an, sudahkah engkau siapkan landasannya agar tak salah arah?

Ramadhan segera berakhir. Sebagaimana hidup kita pun akan segera sampai kepada batas akhirnya. Telah amankah kita dari fitnah?

Sesungguhnya tidak ada musibah yang lebih besar melebihi wafatnya Rasulullah Shallallahu'alaihi Wa Sallam. Rasulullah SAW. bersabda, "Wahai manusia, barangsiapa di antara kalian --atau di antara orang-orang beriman-- ditimpa musibah, maka hendaklah ia menghibur diri dengan mengingat musibah wafatku dibandingkan dengan musibah lain yang menimpa dirinya. Karena sesungguhnya seseorang dari ummatku tidak akan ditimpa musibah yang lebih besar daripada musibah atas wafatnya diriku." HR. Ibnu Majah

Moh. Fauzil Adhim

No comments:

Post a Comment