Saturday, September 24, 2016

#PeduliGarut

Terkait dengan musibah di Garut, dari TKKC sempat mengumpulkan sumbangan dan berhasil terkumpul berupa pakaian layak pakai. Sumbangan akan disalurkan dengan bantuan dari TSC langsung ke posko pusat di Garut. Berikut foto2nya:

Sumbangan terkumpul
 

Disatukan dengan sumbangan yang lainnya


Mulai diangkut


 
 


Briefing singkat


Memindahkan ke mobil yang akan berangkat ke Garut










Serah terima dengan posko pusat di Garut


Thursday, April 14, 2016

Air vortex DIY untuk mesin 7KE

Mau cerita ah, tempo hari bikin air vortex DIY seperti di web yg pernah di share sama temen sesama penunggang kijang. lupa link nya dimana, hehehe

Oke, dimulai dengan bahan dan tools nya. berhubung ngga punya gunting plat, jadi pinjem sama bengkel las buat potong pelatnya.

Bahan disarankan pake pelat yg kuat. tipis boleh, asal kuat. Ini karena di web yang gw baca itu, ada bahan tipis yang ternyata ngga kuat menghadapi sedotan ruang mesin. Dan kalo sampe rusak tersedot ke dalam mesin, kan bisa berabe, bisa nambah biaya lagi untuk turun mesin. Disini gw pake bahan pelat aluminium bekas plat nomer polisi yang model lama. Kenapa yang model lama? Karena bahannya lebih tebal dan keras daripada pelat nopol model baru.


Berhubung gw ngga nemu penggaris buat bikin garis yang baik, maka sebagai gantinya gw pake ini:

Lantas inilah sisa tools / alat2 yg gw pake:


Langkah berikutnya, copot Throttle body dari tempatnya.




Bentuk pelat yang sudah dipotong menyerupai bilah turbin lalu lapis bagian pinggir dengan isolasi hingga seperti ini:


Tidak disarankan pakai isolasi listrik, perekatnya luntur kalo kena bensin hingga bikin bagian dalam menghitam. Sebaiknya gunakan isolasi pipa/baut.


Masukkan antara ke Throttle body dan tabung vacuum dan kencangkan seperti ini:


Pastikan kekencangan mur dan baut sebab jika terjadi kebocoran udara, rpm jadi naik.
Nggak ada perbedaan sebelum dan sesudah terpasangnya air vortex pada idle rpm. Tetapi setelah penggunaan luar kota, ada perbedaan.
Gambar berikut merupakan hasil pemakaian saat isi di Alas Roban hingga pengisian kembali di Manyar, Gresik. Metode pengisian full ke full hingga pipa jalur pengisian tangki.


Hasil diatas dengan rute perjalanan dimulai dari Alas Roban, Semarang, Demak, Kudus, Colo (Gn Muria), Pati, Rembang hingga Gresik. Topologi rute naik turun gunung dan perjalanan non tol.
Sementara pada saat air vortex dicopot untuk membandingkan, didapat hasil sedikit dibawah. Menggunakan metode pengisian yang sama, full ke full hingga pipa jalur pengisian. Dengan rute perjalanan dimulai dari SPBU Pekalongan, Brebes kemudian masuk toll hingga Serpong dengan rata-rata kecepatan 100kpj.


Nah, silakan mencoba.


****
Update 16042016
Setelah dicopot pada perjalanan kemarin, vortex dibersihkan dan diperbaiki bilahnya hingga menjadi seperti foto dibawah.




update 03-10-18
Sebagai perekat dan isolator, diganti dengan sealant. Lebih bersih dan kevakuman bisa dijaga,

update 08-06-19
Niatnya sih apgret nambahi "sprayer" buat nyemprotin air dan bensin tambahan di body vortex tapi malah bikin ngaco rpm, ritme tenaga naik turun dan knalpot jadi berasap biru tanda kebanyakan bbm. Rpm saat start dingin sangat drop dibawah 600 dan saat panas lebih dari seribu dan ketika ac ON saat dingin naik lebih dari seribu sedangkan saat panas turun ke 900. Akhirnya dicopot karena setelah lebaran ini dipake buat touring pendek. Rerouting selang doping hasilnya malah bagus, rpm balik standar dan tenaga dapet bahkan saat nanjak di rpm menengah. Ga perlu naikin rpm lebih tinggi buat dapet tenaga.

update 27-06-10
vortex di restore dalam tbs. selengkapnya lihat tulisan terbaru.

Tuesday, January 5, 2016

Angin






Masih berpikir untuk bermain?
Akan sampai kapan?
Bukankah sudah lebih dari cukup?
Tidakkah panutanmu berkata janganlah bermain-main, bersenda-gurau karena hidupmu hanya selewat sekejap?
Tidak cukupkah Tuhanmu memperingatkanmu secara berulang?
Bahwa,
"...Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau belaka, dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu...."

Bertanggung-jawablah karena kamu bukan rolling stone
Bertanggung-jawablah karena kamu bukan penakut

menjadi Cantrik yang bertanggung jawab
bukan sekedar angin lalu


Friday, January 1, 2016

Renmen Anpil

Dear,
Tidak inginkah kamu memuliakan dirimu?

Manakah yang lebih bernilai?
Mass product atau Limited?
Public Property atau Private Property?

Bukan mau menyamakan dirimu dengan yang demikian.
Sungguh. Maaf jika terlihat, terdengar demikian, namun aku belum menemukan ungkapan yang lebih baik dari itu.

Kebebasan adalah hak.
Namun,
Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki batasan-batasan.
Aturan-aturan. Sosial, Estetika, Etika....Agama.
Lantas,
Jika menafikan aturan-aturan, lalu apa bedanya dengan binatang?
Bahkan yang disebut binatang pun memiliki aturannya sendiri.

Benar seperti pepatah bilang,
"Dimana langit dijunjung, disitu bumi dipijak"
Tapi jangan pula hingga menjadi kehilangan identitas diri.

Tuhan menganugerahkan Akal dan Nurani
Seperti kuda,
Tanpa Akal maka tak bertenaga
Tanpa Nurani maka tak tentu arah
dan yang paling sering terbunuh adalah Nurani

Dear,
Tidak inginkah kamu memuliakan dirimu?
bukan menurut definisi manusia
tapi menurut Tuhan yang kamu percaya