Thursday, June 27, 2019

Combo HCS WI


27-06-19

Hallo pembaca, kali ini catatan tentang kombinasi modding. Modding bertahap yang sudah dilakukan sebelumnya dikombinasikan dan diatur ulang sebisa mungkin tanpa mengubah secara ektrem setingan standar. Sebelumnya sudah dibuat catatan mengenai Air Vortex DIY, maka kali ini akan mengupas pemasangan throttle body spacer dengan tambahan “sprayer” yang berasal dari tabung air dan bbm.

Oke, mari kita ulas. Bahan-bahannya antara lain:
  • Air vortex. Detail pembuatan bisa dilihat pada tulisan ini.
  • TBS (Throttle body spacer). Tbs dibuat di bengkel bubut dengan bahan besi 20mm dengan lingkar saluran udara utama 50mm dan saluran udara untuk “sprayer” 5mm disesuaikan dengan besaran pipa. Idealnya bahan tbs harus yang ringan supaya tidak menambah beban tabung vakum injektor, tapi sementara ini yang mudah didapat ya pelat besi.
  • Pipa tembaga. Beli di toko sparepart ac. Ada 2 ukuran yang dipakai; 10mm dan 5mm. Untuk saluran luar, digunakan yang ukuran 10mm panjang 1 meter dan untuk pipa sprayer digunakan ukuran 5mm panjang 10cm.
  • Automatic valve switch. Pakai punya Great Corolla, berfungsi sebagai stop valve dan pengatur besaran udara yang masuk.
  • Tabung penampung. Saya menggunakan 3 tabung kombinasi yang berisi air dan bbm. Khusus bbm menggunakan tabung aluminum dilapis peredam panas. Tabung aluminum beli di toko parfum ukuran 1 liter. (Update 080719) Pastikan bahan tabung penampung mampu menaham udara vakum. Bisa dari bahan plastik atau bahkan metal, tapi lebih baik dari bahan yang konstruksinya mampu menahan udara vakum. Ini karena saya menggunakan reservoir radiator copotan yang saya pikir tahan tekanan tetapi pada akhirnya kempot ga kuat terhadap tekanan vakum.
  • Selang vakum(id 3mm & id 1.5mm) panjang menyesuaikan.
  • Sambungan T dari bahan kuningan, bahan ini bisa didapat di toko sparepart kompor gas.
  • Selang rem belakang Vixion, sealant, ring dan klem kecil.

Pertama tentu bongkar filter udara sampai ke trotel body. Lalu copot semua baut dan gantikan dengan baut model yang sama dengan ukuran lebih panjang. Karena standarnya ukuran panjang 5cm maka gantikan dengan tambahan 2cm atau 2.5cm. Kalo kepanjangan tinggal tambahi ring.

setelah selesai dibongkar

Kemudian copot juga vakum yang ada di ujung saluran injektor. Lalu balik posisinya 180° dari sebelumnya. Sambungkan kembali dengan menggunakan selang rem belakang Vixion. Posisi dan sudut sesuaikan, dan gunakan baut topi 12” dan ring lebar untuk menutup celah. Pastikan nggak bocor, sebab bisa berakibat fatal jika sampai terjadi kebocoran bbm. Ini karena posisi vakum tepat diatas manifold intake dan knalpot. Jika terjadi kebocoran kemungkinan terburuk bisa terjadi kebakaran pada kendaraan. Sesuaikan juga pipa balik agar tidak bersentuhan dengan vakum ketika terjadi getaran saat mesin hidup.


Air vortex masukkan ke dalam spacer lalu buat lubang sejajar di samping spacer tembuskan vortex. Ukuran diameter lubang samping tbs 5mm untuk masuknya pipa sprayer yang dibengkokkan. Pipa pada bagian dalam di bor dengan ukuran 1mm. Jika ada ukuran lebih kecil lagi maka itu lebih baik. Gunakan sealant untuk menutup celah, mencegah kebocoran udara agar rpm saat iddle nggak ngaco.




Untuk menyambungkan antara pipa 5mm dan 10mm digunakan selang vakum. Bentuk pipa 10mm sesuai dengan jalur pipa ac yang besar. Usahakan jalur sejauh mungkin dari sumber panas. Mungkin timbul pertanyaan kenapa menggunakan pipa tembaga, bukan sekalian selang vakum aja? Asumsi saya untuk mendapatkan induksi dingin dari pipa ac sehingga udara yang akan masuk ke mesin ikut turun suhunya. Dengan demikian efek cold air intake juga didapat. Jangan lupa, tiap2 sambungan selang yang rawan lepas kencangkan dengan klem.


Setelah air vortex terpasang rapi, tinggal kemudian memasang dan mengembalikan tb kembali dan tbs. Bisa disimak pada foto.



Untuk tabung penampung, saya meletakkannya diatas ban kanan. Dan untuk valve switch, pengaktifannya menggunakan relay. Untuk keamanan agar arus kosong saat mati, maka arus trigger diambil dari kontak. Jadi saat kontak off, valve tidak akan hidup. Setelan valve akan aktif pada bukaan gas sekitar 20° sehingga uap bensin dan udara bisa masuk ke mesin. Saat bukaan gas dibawah itu tidak akan aktif.

Hasil tes stasioner sementara selama 5 menit tidak ada perubahan rpm, masih sama seperti sebelum pasang. Berdasarkan video, tidak ada perubahan mixture bbm. Ketika dicium tidak sesak khas gas CO, dan gas buang tidak pedih di mata.



Nah, jika ada pertanyaan silakan tuliskan di kolom komentar dibawah. Semoga bermanfaat.