Tuesday, August 28, 2012

Taubat

Taubat

Kadang terpikir apakah dengan lagu-lagu yang disajikan oleh para musisi, lantas kita sudah merasa Islami? Benarkah? Ah, saya merasa kurang tepat kalau membahasnya, ada baiknya menyimak ulasan berikut dari Moh. Fauzil Adhim (@kupinang) mengenai taubat yang disarikan dari kultwit beliau.

Maaf, dengan sedikit meringkas, Bismillah: bahasan tentang taubat akan saya sampaikan sekarang. Mohon check sendiri Arabnya.

“Andai kutahu, kapan tiba ajalku... Ijinkan aku mengucap kata taubat pada-Mu.” Sempat dengar lagu ini. Entah pas atau tidak ingatanku. Saya tidak tahu, kapan lagu ini beredar. Tetapi merasa heran, mengapa lagu ini diputar di sejumlah acara keislaman. Sebagaimana saya merasa bersalah tatkala sebagian orang menyatakan Islami syair lagu yang nyata bertentangan dg Al-Qur’an ini.

Allah Ta’ala berfirman, “Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan: "Sesungguhnya saya bertaubat sekarang." Dan tidak (diterima taubat) orang-orang yg mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih.” QS An-Nisa’, 4: 18.

Firman Allah Ta’ala dalam QS An-Nisa’, 4: 18 ini tegas menunjukkan kepada kita bahwa Allah Ta’ala tidak menerima taubat mereka yang menyatakan diri bertaubat, dan bahkan sungguh-sungguh taubat hanya ketika mereka tahu bahwa ajal telah datang menjemput.

Maka, bagaimana engkau akan bersenang-senang dengan keadaanmu dan merasa diri belum saatnya taubat karena berpegang pada syair lagu? Bagaimana mungkin engkau merasa aman dari murka-Nya karena menganggap taubat hanya tepat saat ajal telah amat dekat?

Mari kita ingat sejenak kisah Fir’aun. Manusia yang mempertuhankan dirinya ini tertolak pengakuannya terhadap Allah ‘Azza wa Jalla. Allah Ta’ala berfirman: "Dan Kami memungkinkan Bani Israel melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir'aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir'aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: 'Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israel dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kpd Allah)'".

Demikianlah Allah Ta’ala kabarkan tertolaknya taubat Fir’aun dalam QS. 10: 90. Kemudian di ayat berikutnya, Allah Ta’ala berfirman: “Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dulu dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.”

Sesungguhnya, di dalam Al-Qur’an amat banyak ayat yang menyeru kita untuk segera bertaubat dengan sebenar-benarnya.

“Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, kemudian bertaubat sesudah itu dan beriman; sesungguhnya Tuhan kamu, sesudah taubat yang disertai dengan iman itu adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” QS. Al-A’raaf, 7: 153

“Yang Mengampuni dosa dan menerima taubat lagi keras hukuman-Nya; Yang mempunyai karunia. Tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Hanya kepada-Nyalah kembali (semua makhluk).” QS. Al-Mu’min, 40: 3

Hendak berpanjang-panjang, tapi saya dapati diri ini masih amat kurang bekal. @sahabatalaqsha telah bertutur pula tentang #taubat Silakan ikuti.

Demikian. Shodaqallahull'adzim. Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment