Aku
Menatap
Tembok
Setelah
Tersesat mencari hatimu
Aku akan tetap disini
Agar mudah kamu mencari
biar kamu tak tersesat
Cukup aku saja
Saturday, October 30, 2010
Wednesday, October 20, 2010
kenangan - memori
12:52 AM wih
12:54 AM sedikit gelisah menunggu jawaban. tanpa berpikir siapa penggantinya,
12:54 AM dan tak berpikir menyingkirkan kenangan rasa itu.
12:55 AM berlega hati karna punya kenangan rasa itu. tertawa karna pernah merasakan rasa itu
12:55 AM biar dia jadi memori
12:54 AM sedikit gelisah menunggu jawaban. tanpa berpikir siapa penggantinya,
12:54 AM dan tak berpikir menyingkirkan kenangan rasa itu.
12:55 AM berlega hati karna punya kenangan rasa itu. tertawa karna pernah merasakan rasa itu
12:55 AM biar dia jadi memori
Sunday, October 10, 2010
Bumerang
Bicara itu mudah
tapi bisa mati kutu
kalaw urusan sama hati
Kayak peribahasa
sepandai-pandainya
tupai melompat
pasti
akan jatuh juga
Expect the unexpected
still have
Expectation
Kena, deh!
tapi bisa mati kutu
kalaw urusan sama hati
Kayak peribahasa
sepandai-pandainya
tupai melompat
pasti
akan jatuh juga
Expect the unexpected
still have
Expectation
Kena, deh!
Saturday, October 9, 2010
mentok
Ketika burung terbang dari serpihan hati
Ketika itu hati menjadi lebur dalam sepi
Pada saat hati menghiba untuk setetes cinta
Padahal ia sedang mencinta
Maka tak dapat ditolak persekutuan jahanam
Pandangan tajam itu walau sejuk tapi menusuk
Membusuk ditengkorak serakah dengan sumpah serapah
Kaki elang memburu pada setiap zaman
Dimana selalu ada pengecut yang selalu lari dari kenyataan
Juga pahlawan kesiangan tanpa malu
Kegilaan melanda pada jiwa
Yang menyembah burung malam
Bila-mana kewarasan menjadi hak yang aneh
Maka lahirlah sang raja penguasa nafsu
Dan bilamana hari itu datang kawan
Hadapilah ia dengan berjuang
Dengan kasih
Dengan cinta
Tanpa henti...
Hingga kau membentur tembok
Ketika itu hati menjadi lebur dalam sepi
Pada saat hati menghiba untuk setetes cinta
Padahal ia sedang mencinta
Maka tak dapat ditolak persekutuan jahanam
Pandangan tajam itu walau sejuk tapi menusuk
Membusuk ditengkorak serakah dengan sumpah serapah
Kaki elang memburu pada setiap zaman
Dimana selalu ada pengecut yang selalu lari dari kenyataan
Juga pahlawan kesiangan tanpa malu
Kegilaan melanda pada jiwa
Yang menyembah burung malam
Bila-mana kewarasan menjadi hak yang aneh
Maka lahirlah sang raja penguasa nafsu
Dan bilamana hari itu datang kawan
Hadapilah ia dengan berjuang
Dengan kasih
Dengan cinta
Tanpa henti...
Hingga kau membentur tembok
Monday, October 4, 2010
Perjalanan
'Aku tersesat menuju hatimu...'
Dan bukan ku tak mau jalan yang indah
Hanya mencoba memberikan waktu 'tuk meyakinkan diri
Sehingga tak berakhir sekedar dogma yang tak bermakna
Fisik menjauh bukan berarti pula hati
Semoga tak berakhir hanya sebatas kata
Karena itu pula yang tak kuinginkan
Bukan ku tak sanggup 'tuk berkata manis
Lebih karena itu bukan diriku
Aku berkata pada apa yang kusanggupi
Dan memegangnya dalam hati
lantas berharap Dia merestui
Aku tak mencari yang sempurna
Karena itu hanya milik Dia
Yang kucari dia, yang mampu membuatku berkata
'Semoga kita disempurnakanNya'
Maha Sempurna, inikah jalanku?
rinduku, mohon pahami kelanaku
*kertajaya, pemalang 23.50
Dan bukan ku tak mau jalan yang indah
Hanya mencoba memberikan waktu 'tuk meyakinkan diri
Sehingga tak berakhir sekedar dogma yang tak bermakna
Fisik menjauh bukan berarti pula hati
Semoga tak berakhir hanya sebatas kata
Karena itu pula yang tak kuinginkan
Bukan ku tak sanggup 'tuk berkata manis
Lebih karena itu bukan diriku
Aku berkata pada apa yang kusanggupi
Dan memegangnya dalam hati
lantas berharap Dia merestui
Aku tak mencari yang sempurna
Karena itu hanya milik Dia
Yang kucari dia, yang mampu membuatku berkata
'Semoga kita disempurnakanNya'
Maha Sempurna, inikah jalanku?
rinduku, mohon pahami kelanaku
*kertajaya, pemalang 23.50
Kelana
Aku tak tahu apa yang terjadi dengan hatiku
Mereka berada jauh dari jangkauan
Maka itu kulangkahkan kaki
Meneguhkan hati
Menempuh berkilometer
Mencari jawab
Kelana,
Kemana hatimu berkata?
*kertajaya, warureja, 21.50
Mereka berada jauh dari jangkauan
Maka itu kulangkahkan kaki
Meneguhkan hati
Menempuh berkilometer
Mencari jawab
Kelana,
Kemana hatimu berkata?
*kertajaya, warureja, 21.50
Friday, October 1, 2010
Please give me a clue
Katakan padaku apakah yang kurasakan ini.
Satu nama terlintas dalam hati dan pikiranku. Lantas, hatiku terasa sakit, dadaku terasa sesak. Aku...sulit bernafas.
Pertama kali melihat dirimu, tak terlintas sedikit pun dalam kepalaku akan rasa sakit ini.
Beri aku sedikit saja petunjuk.
Satu nama terlintas dalam hati dan pikiranku. Lantas, hatiku terasa sakit, dadaku terasa sesak. Aku...sulit bernafas.
Pertama kali melihat dirimu, tak terlintas sedikit pun dalam kepalaku akan rasa sakit ini.
Beri aku sedikit saja petunjuk.
Subscribe to:
Posts (Atom)